
KEMERDEKAAN PALESTINA SEBAGAI PARAMETER PERSATUAN ISLAM DUNIA
KHUTBAH JUM’AT PERTAMA
الْحَمْدَ
للهِ, الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Pertama dan yang paling utama.
Puji
Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang mana
pada jum’at yang berbahagia ini kita masih dapat berkumpul bersama
dengan keadaan sehat wal ‘afiat atas karunia rahmat, nikmat dan
hidayah-Nya.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih".
Shalawat
beserta salam tidak lupa pula kita haturkan kepada Baginda Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, semoga kita yang hadir pada
jum’at yang berbahagia ini mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir
kelak.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Selanjutnya,
Khattib berwasiat kepada diri pribadi khususnya dan umumnya kepada
Jama’ah Jum’at yang mulia, marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas
iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan cara:
“Imtisalul Awamir, Wajtinabun Nawahi” yakni menjalankan segala perintah dan meninggalkan larangan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Ketika Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita, menjadikan hati haru ditinggalkan oleh bulan yang penuh keberkahan, pahala-pahala dilipatgandakan. Kemudian setelah itu semua umat Islam di dunia bergembira merayakan Idul Fitri, wajah ceria gembira saling mengunjungi sanak saudara, saling membuka pintu maaf atas segala salah dan khilaf. Betapa Allah Subhanahu wa ta’ala Maha Indah memberikan kita kesedihan sekaligus kebahagiaan.
Namun disela-sela kebahagiaan kita merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, betapa remuk hati mendengar kabar saudara-saudara di Gaza Palestina dihantam oleh rudal-rudal biadab zionis Israel, korban saling berjatuhan hingga sudah mencapai 103 warga Palestina yang menghembuskan nafas terakhir.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Hal ini ironi, memilukan sekaligus memalukan, betapa negara-negara Islam di seluruh dunia seperti tidak ada kuasa untuk melawan, yang menunjukkan bahwa lemahnya persatuan umat Islam tidak mampu melindungi kiblat pertama umat Islam dan tanah yang telah Allah Subhanahu wa ta’ala berkahi dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari MasjidilHaram ke MasjidilAqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’ : 1)
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Benarlah sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan betapa lemahnya umat Islam di akhir zaman.
“Pada suatu saat nanti akan datang di tengah-tengah kamu wahai Umat Islam dimana orang-orang lain di sekeliling kamu akan bersatu mengerubungi kalian seperti bersatunya orang-orang mengerubungi makanan di atas meja hidangan. Akan datang suatu saat nanti, dimana kondisimu dikepung demikian rupa. Yang barat mau menerkam, yang timur mau menghantam yang selatan mau menginjak-injak, yang utarapun menjajahi. Kondisimu seperti makanan di atas meja hidangan,”
Sebagian sahabat merasa heran dan terkejut, lalu mereka bertanya, “Apakah jumlah kami waktu itu sedikit ya Rasulullah?”
“Sama sekali tidak, kalian tidak sedikit pada saat itu, bahkan jumlahmu sangat banyak. Kalian adalah mayoritas tapi bagaikan buih di lautan,” jawab Nabi.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Betapa lemahnya persatuan umat Islam dunia, sehingga merdekanya Palestina bisa jadi sebagai parameter atau tolak ukur persatuan umat Islam seluruh dunia serta saling bahu membahu untuk kebangkitan Islam.
Perasaan geram menyelimuti hati ini kenapa Allah Subhanahu wa ta’ala tidak membinasakan Zionis Israel ini seperti Kaum ‘Aad, Kaum Tsamud, dan Kaum Madya? Seorang ‘ulama Mesir, Syaikh Muhammad Jibril mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala tidak membinasakan Zionis Israel ini untuk sarana kita masuk Surga, dengan berjihad melawan para Zionis ini.
Maka oleh karena itu, Marilah kita membantu perjuangan saudara kita di Palestina, negara-negara Islam membantu dengan mengirimkan pasukan untuk melawan Zionis Israel melalui kebijakan presidennya, dan bagi kita yang mampu dengan harta maka bantulah mereka dengan harta, serta bagi yang tidak mempunyai harta bantulah mereka dengan mengirimkan do’a.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Untuk peduli dengan Palestina tidak harus menjadi seorang muslim karena pada hakekatnya ini bukan perang agama, cukuplah menjadi seorang manusia untuk peduli, karena apa yang dilakukan oleh Zionis Israel sudah menghilangkan hak-hak warga Palestina sebagai manusia yang membutuhkan hak untuk hidup dan hak mendapatkan keadilan.
Kita juga sudah sepakat dalam pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan.
Demikianlah khutbah singkat ini, semoga ada manfaatnya dan semoga Allah Subhanahu wa ta'ala menolong saudara-saudara kita yang berada di Palestina.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH JUM'AT KEDUA
الْحَمْدَ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ.
اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
قَالَ
اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ
اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ و
الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا
تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَالله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْاالله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُوَاللهُ.
0 Komentar