
DUA SEBAB TAKUT PULANG (MENGHADAPI KEMATIAN)
KHUTBAH JUM’AT PERTAMA
الْحَمْدَ
للهِ, الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ : يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Pertama dan yang paling utama.
Puji
Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang mana
pada jum’at yang berbahagia ini kita masih dapat berkumpul bersama
dengan keadaan sehat wal ‘afiat atas karunia rahmat, nikmat dan
hidayah-Nya.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat
pedih".
Shalawat
beserta salam tidak lupa pula kita haturkan kepada Baginda Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, semoga kita yang hadir pada
jum’at yang berbahagia ini mendapatkan syafa’atnya di yaumil akhir
kelak.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Selanjutnya,
Khattib berwasiat kepada diri pribadi khususnya dan umumnya kepada
Jama’ah Jum’at yang mulia, marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas
iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dengan cara:
“Imtisalul Awamir, Wajtinabun Nawahi” yakni menjalankan segala perintah dan meninggalkan larangan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Pulang hakekatnya merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan, misalnya seorang remaja yang sedang menempuh bangku perkuliahan jauh dari orang tua serta kampungnya, lalu tibalah waktu libur semester sehingga dapat melepas dahaga kerinduan dengan kedua orangtua.
Kemudian jika pada akhir bulan Ramadhan biasanya orang-orang akan mudik pulang ke kampungnya menemui kerabat, sanak saudara handai taulan menambah kenikmatan untuk pulang ke kampung halaman.
Tetapi ada satu pulang yang dimana kita sangat takut untuk menghadapinya yaitu pulang ke Rahmatullah ‘Azza wa Jalla, pulang ke kampung halaman sebenarnya yang kekal abadi yaitu akhirat. pulang inilah yang disebut dengan kematian.
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya: “Maka jika telah datang ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat memajukannya” (QS. al-A’raf : 34)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Bila ajal seseorang datang, maka saat itulah dia mati, tidak peduli dia siap atau tidak, tidak peduli dia sakit atau sehat, tidak peduli dia tua, muda atau anak-anak. Tidak ada seorang pun yang bisa mencegahnya maupun memajukannya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Lalu apa yang menyebab kita sangat takut untuk menghadapi kematian? Setidaknya ada 2 alasan yang menyebabkan kita menjadi takut untuk menghadapi kematian, yaitu:
Pertama, Terlalu cinta terhadap dunia
Terlalu cinta terhadap dunia merupakan suatu alasan dimana kita pun tidak menyadari akan hal itu, dimana kita menganggap dunia akan kita bawa sehingga sangat takut untuk berpisah dengannya.
Ada orang yang kehilangan harta, jabatan, lalu menyebabkan kita stres bahkan gila dan lain sebagainya. Ketika dunia yang terlalu kita cintai melebihi akhirat maka disitulah kita akan takut untuk berpisah dengannya.
Kedua, Belum cukup amal
Inilah alasan yang sadar atau tidak sering kita sebut dalam keseharian, banyak kita yang berkata belum siap untuk menghadapi kematian karena amal belum cukup.
Tetapi ada yang aneh, merasa amal belum cukup tetapi tidak ada kemauan untuk mencukupi amal, dimana ada seruan adzan kita masih menunda-nunda waktu shalat dengan alasan masih ada besok, padahal hakekatnya kita tidak mengetahui apakah besok kita masih diberi kesempatan shalat atau tidak.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Oleh sebab itu, mari bersama-sama kita mengerjakan shalat dimanapun kita berada dan dalam kesibukan apapun serta mengerjakan ibadah-ibadah lain yang mampu membantu kita mendapatkan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala sehingga kita selamat dari azab-Nya setelah kematian tiba.
Karena hakekatnya yang mampu menyelamatkan kita adalah bukan amal kita melainkan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ ، وَلَا أَنَا ، إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ
Artinya: Jabir berkata, aku mendengar Nabi SAW bersabda, "Tidak seorang pun dari kalian yang dimasukkan surga oleh amalnya dan tidak juga diselamatkan dari neraka karenanya, tidak juga aku kecuali karena rahmat dari Allah." (HR Muslim).
Semoga kita semua dimatikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam keadaan khusnul khotimah, Aamiin ya Robbal ‘alamin.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH JUM'AT KEDUA
الْحَمْدَ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ.
اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اتّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
قَالَ
اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ
اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ و
الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ
قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا
تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَالله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْاالله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُوَاللهُ.
0 Komentar